RSS

Selasa, 15 Desember 2009

A Beautifull Mess

You've got the best of both worlds
You're the kind of girl who can take down a man,
And lift him back up again
You are strong but you're needy,
Humble but you're greedy
And based on your body language,
And shoddy cursive I've been reading
Your style is quite selective,
though your mind is rather reckless
Well I guess it just suggests
that this is just what happiness is

Hey, what a beautiful mess this is
It's like picking up trash in dresses

Well it kind of hurts when the kind of words you write
Kind of turn themselves into knives
And don't mind my nerve you could call it fiction
But I like being submerged in your contradictions dear
'Cause here we are, here we are

Although you were biased I love your advice
Your comebacks they're quick
And probably have to do with your insecurities
There's no shame in being crazy,
Depending on how you take these
Words I'm paraphrasing this relationship we're staging

And what a beautiful mess, yes it is
It's like picking up trash in dresses

Well it kind of hurts when the kind of words you say
Kind of turn themselves into blades
And the kind and courteous is a life I've heard
But it's nice to say that we played in the dirt
Cause here, here we are, Here we are
Here we are

We're still here
What a beautiful mess, this is
It's like taking a guess when the only answer is "Yes"

Through, timeless words and priceless pictures We'll fly like birds not of this earth

And tides they turn and hearts disfigure
But that's no concern when we're wounded together

And we, tore our dresses and stained our shirts
But its nice today. Oh the way it was so worth it.

Sabtu, 21 November 2009

Laki-Laki Misterius



Malam itu aku melihat seorang remaja laki-laki sedang asyik bermain-main dengan sepedanya. Siangnya aku melihatnya sedang melukis di taman kota. Sorenya aku melihatnya sedang memotret lukisan alam di hutan kota. Ya, akhir-akhir ini aku melihatnya. Aku tidak mengenalnya, tapi sudah 4 bulan dia melakukannya terus berturut-turut tanpa mengubah urutan kegiatan. Sebenarnya hanya setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu aku melihatnya. Karena hari-hari itu hari dimana aku les bahasa inggris. Setiap aku berangkat menuju tempat lesku aku selalu melewati tempat ia bermain-main menekuni hobinya, yaitu  di depan sebuah perumahan, taman kota, dan hutan kota. Awalnya aku menganggap ini hal biasa, tapi tidak ketika aku terus memperhatikannya. Di mana beda waktu aku melihat, beda tempat juga dia berada.

***


Siapa sebenarnya dikau laki-laki yang misterius? Sebenarnya dirimu yang memasuki alam hidupku atau diriku yang memasuki alam hidupmu. “Sher!” panggilan mamaku menghamburkan susunan lamunanku yang sudah tersusun rata. “Ia, apa Ma?” balasku. “Sayang, anak teman mama ada yang mau dikirim ke luar negeri loh. Tau nggak kenapa?” “Memang kenapa Ma?”  “Dia pinter banget nggambar. Apa pun  dia bisa. Tapi yang kali ini dia dikirim karena mau ikut lomba bikin poster internasional.” “Terus Ma, apa hubungannya sama aku. Mama mau aku ikut lomba poster internasional itu maksudnya?” “Ya, enggak lah sayang. Kebetulan kan kamu juga mempunyai bakat menggambar yang cukup besar. Mama mau kamu ketemu Julio anak temen mama, mungkin kamu bisa belajar banyak dari dia?” “Ahh, mama ada-ada aja.”




Memangnya Julio itu sehebat apa sih? Aku terus memikirkannya, tapi itu semua nggak penting. Yang penting sekarang anak laki-laki misterius itu. Setelah beribu-ribu pemikiranku, mungkin lebih baik aku mengikuti kemana pun anak itu pergi. Hari pertama yaitu Selasa di awal bulan November. Aku menyuruh Papa untuk tidak mengantarku ke tempat les.  Hari ini dia sedang bermain meloncat-loncatkan sepedanya di sepan sebuah rumah mewah. Waow! Ini sangat luar biasa, aku dapat melihatnya dari jarak yang cukup dekat. Rambut hitamnya yang sedikit panjang, kulitnya yang putih, hidungnya yang lumayan mancung, poros mata tajamnya, serta gaya berpakaian santai yang sangat unik. Sangat menggambarkan seorang cowok yang sangat cool..!! Berhari-hari aku memperhatikannya tanpa pernah menyapanya.Melihatnya bermain sepeda, menggambar sebuah pohon, dan memotret bunga-bunga di pohon. Semua yang dilakukannya sangat berhubungan dengan seni. Ini cowok yang kucari-cari, sama denganku pecinta seni sejati. Tapi hatiku mendadak ciut ketika mencoba berkenalan dengannya. 

***


Di sore hari yang dingin, dimana saatnya aku melihatnya membawa kamera. Ia hilang begitu saja. Ini sangat aneh, tidak seperti biasanya. Tiba-tiba sebuah tangan panas menyentuh pundaku dari belakang, lalu berkata dengan angkuhnya “Sebenarnyaa apa sih maumu? Mau kenalan?”tanyanya sambil marah. Tenyata dia anak laki-laki misterius itu. “Eh..eh…enggak kok…” “Please ya jangan ikuti aku lagi! Aku bosen tau gak kamu ikutin terus, rasanya gak nyaman. Emang nama kamu sapa?” “Sherrlly..…” Lalu anak laki-laki itu pergi meningalkanku, “Heii, nama kamu siapa?” Dia hanya memalingkan wajahnya dan berlari sambil membawa kamera kesayangannya. Ini adalah kejutan yang sangat luar biasa. Dia menyapaku. Keesokan harinya kucoba untuk menghampirinya, tapi tidak kutemukan. Di perumahan, taman dan hutan kota juga tak ku temukan. Dimana dia? Daripada menunggunya sampai keriting, mendingan aku pulang. Saat akan memasuki rumah, kulihat ada banyak sekali pasang sepatu di halaman. Memangnya siapa yang datang? Paling-paling mereka temen-temen mama and papa. Kucoba mengintip pintu masuk rumahku. “Sayang!” seru mama. “Ini loh Julio yang mama ceritain.” Apa? Julio? Dia kan anak yang laki-laki misterius itu.  Haahh… aku nggak percaya. Baru saja kemarin sore dia marah-marah. Mendadak aku jadi patung. Tiba-tiba Julio mengulurkan tangannya, ya terpaksa aku menerimanya. Dan kita kenalan. Aku juga menyalami mamanya Julio, dia orang yang sangat cantik dan kelihatan pintar.  Kelihatannya Julio mirip mamanya deh..!!

***

Aku masih enggak percaya! Makannya tadi waktu aku coba nyari dia nggak ketemu. Gimana mau ketemu? Sekarang dia ada di rumahku!

***

Malam itu, Julio mengajakku berbicara di halaman luar. “Maaf ya, buat yang kemarin.” Serunya. “Aku yang seharusnya minta maaf, karena ngikutin kamu tiap hari. Aku Cuma penasaran aja sama kamu. Abis kamu gak pernah ngubah jadwal kegiatan sehari-harimu. Setiap hari kamu melakukan hal yang sama. Kamu itu cowok unik, satu-satunya cowok yang bisa buat aku ngorbanin waktu lesku. Padahal les bahasa Inggris tu juga hobiku loh.. “ belum sempat ku selesai berbicara, dia sudah memotong. “Bukan kamu yang ngikutin aku, tapi aku yang ngikutin kamu. “  Ternyata dugaanku selama ini salah, ternyata dia udah lima bulan ngikutin aku. Tanpa sengaja dia pernah ngelihat aku di sekolah. Dan mulai tertarik denganku pada pandangan pertama.

***

Sekarang aku baru tahu. Ternyata sesuatu yang kita rasa sangat jauh, sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan kita tanpa kita sadari.

Kamis, 12 November 2009

Plain White T's 1, 2, 3, 4

1, 2, 1, 2, 3, 4

Give me more lovin’ than I’ve ever had
Make it all better when I’m feelin’ sad
Tell me that I’m special even when I know I’m not

Make me feel good when I hurt so bad
Barely gettin’ mad, I’m so glad I found you
I love bein’ around you
You make it easy, it’s as easy as 1, 2, 1, 2, 3, 4

There’s only one thing to do
Three words for you I love you
There’s only one way to say
Those three words and that’s what I’ll do, I love you

Give me more lovin’ from the very start
Piece me back together when I fall apart
Tell me things you never even tell your closest friends

Make me feel good when I hurt so bad
Best that I’ve had, I’m so glad that I found you
I love bein’ around you
You make it easy, it’s as easy as 1, 2, 1, 2, 3, 4

There’s only one thing to do
Three words for you I love you
There’s only one way to say
Those three words and that’s what I’ll do, I love you
I love you

You make it easy, it’s easy as 1, 2, 1, 2, 3, 4

There’s only one thing to do
Three words for you I love you
There’s only one way to say
Those three words and that’s what I’ll do, I love you
I love you

1, 2, 3, 4
I love you
I love you

Selasa, 03 November 2009

Adelaide Sky

I need to know what's on your mind
These coffe cups are getting cold
Mind the people passing by
They don;t know I'll be leaving soon

I'll fly away tomorrow
It's far away
I'll admit the cliche
things won't be the same without you

I'll be looking at my window
seeing Adelaide sky
would you to be kind enough to remember

I'll be hearing my own foot steps
under Adelaide sky
would you to be kind enough to remember me






I'll let you know what's on my mind
I wish they've made you portable
Then I'll carry you around and round
I bet you'll look good on me

I'll fly away tomorrow
It's been fun
I'll repeat the clich?
Things won't be the same without you

I've been meaning to call you soon
But we're in different times
You might not be home now
Would you take a message
I'll try to stay awake
And fight your presence in my head

Jumat, 23 Oktober 2009

Saat kita Lahir

Saat kita membuka mata..
Saat kita mulai bernapas
Saat dunia mulai menyapa..
Dengan sinarnya..

Dan,
Tak pernah ada kesedihan saat kita lahir..



Aku bersyukur
Dunia ini menerima Aku apa adanya
Aku bersyukur,
Ada di kluarga ini..
Aku bersyukur
Semua orang tersenyum saat melihatku..
Dalam pelukan Ibu..
Aku bersyukur
Teryata burung- burung
Di luar sana juga menyapaku
Dengan nyanyiannya…


Aku sangat bersyukur
Karena Tuhan sudah melahirkanku..
Di sebuah tempatyang nyaman..

Dan memberiku kesempurnaan..

Jeritan Sahabat Desa

Sore itu, suara gemuruh hujan
Mulai terdengar lagi di telingaku
Terdengar sayup-sayup
Rintihan tangis para sahabat desa
“Jangan sampai ini terjadi lagi!”

Tapi apa daya sahabat desa?
Lintah darat
Mulai keluar dari sarangnya
Hanya untuk menagih janji yang tak semestinya
Sampai segala milik sahabat desa diambilnya

Harta,
Buah hati,
dan Cinta
Semuanya hilang

Kini terdengar lagi suara petir menyambar
Jeritan amarah kembali terdengar
Pertanda derita sahabat desa
Makin bertambah

Sabtu, 10 Oktober 2009

Penghuni Jalan Siang

Jalan ini adalah tanda,
jalan ini adalah cerita.
Bahwa aku telah melewatinya.

Siang itu,
di balik kacamataku.
Kulihat wajah-wajah,
yang tak asing lagi

wajah-wajah para tetua,
wajah-wajah tukang sol sepatu,
wajah-wajah pengreparasi jam,
wajah-wajah penjual jamu dan makanan.

Siang itu ,
di sebuah gang dekat rel kereta api.
Kami semua berbicara,

bukan lewat mulut,
bukan lewat mata,
bukan juga lewat tangan,
melainkan lewat batin ini.

Mereka seraya menasehatiku,
“Nak, perjuangkan masa depanmu!”

bY: FanY
11 Juni 2009

Rabu, 30 September 2009

Yeah..!!

Waow...
akhirnya hr nee q brasil download n gnti blogger template..low...!!!